Laman

Jumat, 25 Juni 2010

Akhi Maulana Blog's: Kebahagiaan

Akhi Maulana Blog's: Kebahagiaan
www.google.com

Kebahagiaan

Bahagiakanlah dirimu, keluarga terkasih, dan semua kerabatmu dengan tetap menjadi Pribadi yg mengutamakan KEBAIKAN bagi diri dan semua jiwa yg bersentuhan denganmu.


Dan tetaplah menjadi Jiwa yg Damai dengan kecemerlangan cahaya ALLAH dalam Pikiranmu, dengan kasih sayang ALLAH didalam Hatimu, dan dengan Keindahan Sifat-sifat ALLAH dalam Perilakumu.


Mulailah dari hal yang paling kecil, mulailah dari diri sendiri, mulailah saat ini juga, jangan pernah untuk menunda-nunda, untuk menjadikan diri menjadi pribadi yang bisa menjadi pewarna bagi lingkungannya dan orang lain sehingga orang lainpun ikut bahagia terhadap apa yang telah kita kontribusikan.


Mudah-mudahan ALLAH menjadikan Keikhlasan kita untuk menjadi Pembahagia bagi keluarga dan kerabat, sebagai alasan bagi diturunkannya kekuatan besar yang kita butuhkan untuk Memimpin sebuah kehidupan yg Besar dan Bernilai.

Antara Embun dan Laut

Cerita Muda dan Khidir adalah cara Allah mendidik Nabi-Nya, Musa a.s., untuk tidak merasa terlalu tahu, untuk tidak merasa hebat. Dengan cara itu Allah hendak memangkas keangkuhannya, sekaligus menanamkan kepadanya sebuah kesadaran baru bahwa apa yang tidak kita ketahui jauh lebih banyak daripada apa yang kita ketahui. Semua yang kita ketahui dan yang tidak kita ketahui terangkum lengkap dalam ilmu Allah. Yang kita ketahui itu terbatas. Sementara yang tidak kita ketahui itu tidak terbatas. Pengetahuan kita adalah gambaran keterbatasan kita sebagai manusia. Sementara ketidaktahuan kita adalah gambaran ketidakterbatasan Allah, sekaligus ketergantungan kita kepada-Nya.

Bisakah embun mengalahkan laut? Tidak! Tapi itu juga bukan perbandingan yang setara. Ilmu kita memang hanya ibarat setetes embun di tengah lautan. Tapi lautan sendiri takkan pernah cukup untuk menulis ilmu Allah itu. Itu sebabnya di penghujung surat Al-Kahfi di mana Allah mengisahkan cerita Musa dan Khidir, Allah mengatakan: “Andaikan laut dijadikan tinta untuk menulis kalimat-kalimat Allah, niscaya habislah laut itu sebelum kalimat-kalimat Allah itu habis, walaupun Kami mendatangkan laut lain sebanyak itu lagi”. Laut itu akan kering sebelum semua ilmu-Nya, segenap kebijaksanaan-Nya, tercatat!

Semakin dalam kita menyadari betapa luasnya ketidatahuan kita, semakin cepat kita sampai pada sebuah kesadaran baru, bahwa adalah salah besar untuk menafsirkan keberhasilan-keberhasilan kita dengan pengetahuan. Tentu saja pengetahuan kita berhubungan dengan kesuksesan kita. Katakanlah misalnya antara pengetahuan dan kekayaan. Tapi hubungan itu tidaklah bersifat kausalitas mutlak. Pengetahuan hanyalah salah satu faktor yang bisa menjelaskan kekayaan seseorang atau sebuah bangsa. Tapi apa yang menjelaskan fakta bahwa banyak orang pintar yang miskin, dan sebaliknya, banyak juga orang bodoh yang kaya raya? Pengetahuan mungkin menjelaskan kekayaan Bill Gates dan Amerika. Tapi mungkinkah Bill Gates sekaya itu seandainya dia lahir dua ratus tahun yang lalu? Sebaliknya, apa yang menjelaskan kekayaan negara-negara Teluk? Pengetahuan? Atau keberuntungan?

Selain itu, apa yang terjadi seandainya Allah memberikan semua pengetahuan dan sumber daya alam kepada bangsa-bangsa Barat, dan membiarkan bangsa-bangsa Teluk hidup tanpa pengetahuan dan sumber daya alam? Pengetahuan adalah karunia Allah. Sumber daya alam adalah juga karunia Allah. Dengan membelahnya ke Barat dan Timur, Allah menciptakan interdependensi dalam kehidupan manusia. Dalam makna ini pula Allah menghadirkan kisah Qarun, Haman dan Fir'aun dalam keseluruhan riwayat hidup Nabi Musa. Qarun adalah simbol kekayaan. Haman adalah simbol pengetahuan. Fir'aun adalah simbol kekuasaan. Ketiganya tenggelam ditelan laut dan bumi. Karena Qarun, misalnya, menafsirkan kekayaannya dengan tafsir tunggal “sesungguhnya aku diberi kekayaan ini karena pengetahuan yang kumiliki”.

Ketiga tokoh simbol itu adalah cerita tentang keangkuhan yang rapuh. Dan dihadirkan untuk mengajari kita makna perbedaan antara embun dan laut.

Sabtu, 12 Juni 2010

Program Splitting Data Mahasiswa

SPLITTING

Pada dasarnya splitting (pemisahan file) adalah salah satu metode pengolahan file. Ini merupakan proses pemisahan file yang mengandung kelompok-kelompok data dengan kunci yang sama yang harus diproses dalam satu kesatuan berdasarkan kelompok-kelompok data yang ada menjadi dua buah file atau lebih berdasarkan kriteria tertentu.



program splitting;

uses wincrt;

type mahasiswa = record
nama : string[20];
bp : string[10];
jurusan : string[30];
ip : real;
end;

var pilihan,lagi,pil: char;
mhs : mahasiswa;
fmhs : file of mahasiswa;
a : array[1..10] of mahasiswa;
nma,almt : string[10];

procedure masukkan;
begin
assign (fmhs,'maha.dat');
rewrite(fmhs);
lagi := 'y';
while lagi in ['y','Y'] do
with mhs do
begin
clrscr;
writeln('Memasukkan Data Mahasiswa');
writeln('-------------------------');
writeln;
write('Nama : ');readln(nama);
write('No. BP : ');readln(bp);
write('Jurusan : ');readln(jurusan);
write('IP : ');readln(ip);
writeln;
write(fmhs,mhs);
write('Ada Lagi [y/t] : ');readln(lagi);
end;
close(fmhs);
end;

procedure tampil;
var filetakada : boolean;
i,jumlahmhs : integer;
begin
clrscr;
write('Masukkan File ; ');readln(nma);
almt := nma + '.dat';
assign(fmhs,almt);
{$i-}
reset(fmhs);
{$i+}
if ioresult = 0 then filetakada := false;
clrscr;
writeln(' Tampilan Data Mahasiswa');
writeln('-----------------------------');
writeln;
for i := 1 to 65 do write('-');writeln;
writeln('No':3,'Bp':15,'Nama':20,'Jurusan':20,'IP':7);
for i := 1 to 65 do write('-');writeln;
jumlahmhs := filesize(fmhs);

for i := 1 to jumlahmhs do
begin
seek(fmhs,i-1);
read(fmhs,mhs);
with mhs do
begin
writeln(i:3,bp:15,nama:20,jurusan:20,ip:7:2);
end;
end;
for i := 1 to 65 do write('-');writeln;
readln;
close(fmhs);
end;

procedure tampil1;
var filetakada : boolean;
i,jumlahmhs,n : integer;
x : string[15];
begin
assign(fmhs,'maha.dat');
{$I-}
reset(fmhs);
{$I+}
if ioresult = 0 then filetakada := false;
clrscr;
writeln('Pengelompokkan Data Per Jurusan');
writeln('-------------------------------');
writeln;
write('Masukkan Jurusan : ');readln(x);
writeln;
jumlahmhs := filesize(fmhs);

n := 0;
for i:=1 to jumlahmhs do
begin
seek(fmhs,i-1);
read(fmhs,mhs);
if mhs.jurusan = x then
begin
n := n + 1;
a[n] := mhs;
end;
end;
readln;
close(fmhs);
writeln('Menyimpan file');
writeln;
begin
write('Nama file : ');readln(nma);
almt := nma + '.dat';
assign(fmhs,almt);
rewrite(fmhs);
for i := 1 to n do
begin
mhs := a[i];
write(fmhs,mhs);
end;
close(fmhs);
end;

end;


begin
repeat
clrscr;
writeln('Menu Pilihan Yang Ingin Dilakukan');
writeln('---------------------------------');
writeln('1. Masukkan Data');
writeln('2. Pengelompokan Data Per Jurusan');
writeln('3. Tampil Data (keseluruhan/jurusan)');
writeln('4. Selesai');
writeln;
write('Pilihan : ');readln(pilihan);
case pilihan of
'1' : masukkan;
'2' : tampil1;
'3' : tampil;end;
until pilihan = '4' ;
end.